Review Film : Wargames The Dead Code

Ehm ehm.. Check check...

Okay guys, back again with me here, Rizqi, still in our favorite blog. Sok bule ah, biasa makan boled oge.. :D. Udah lama mau share resensi film, tapi lupa mulu.

Nah kali ini mumpung  ada waktu saya mau sedikit ngebahas tentang film Wargames : The Dead Code. Inti ceritanya sih lebih menonjolkan sebuah Super Computer ber-kecerdasan buatan yang Bertugas mendeteksi aksi terorisme melalui modus sebuah online game. Nah disitu si pemeran utama, Will Farmer, yang kebetulan emang gamers ngerasa tertantang buat main gamenya si Ripley (super komputer.red), dia mainin game itu sebagai teroris dan si Ripley sebagai kontra-teroris. Yang jadi permasalahan adalah ketika permainan meningkat ke level yang lebih tinggi si Ripley ini menganggap ini sebagai ancaman teroris betulan, karena memang komputer ini didesain sebagai komputer kontra teroris maka dia akan melakukan prosedur yang telah diprogramkan untuk melindungi dirinya. Inilah yang menjadi buah simalakama bagi umat manusia di sekitarnya…senjata makan tuan...Hayoloh.

Komputer yang super pintar ini menggunakan segala cara untuk memenangkan ‘permainan’ ini, para teknisi di ruang kontrol yang ingin mematikannya juga jadi korban. Satu-satunya harapan untuk menghentikannya adalah sebuah superkomputer lawas yang tersimpan di sebuah bendungan listrik. Yap, super komputer generasi pertama buatan Prof. Falken, JOSHUA.

Singkat cerita kedua superkomputer ini bertanding (lagi-lagi) game Chess… siapa pemenangnya? Apakah superkomputer era 2000an atau superkomputer reyot era 80’an?Ternyata si Joshua ga sanggup menghadapi kecanggihan Ripley. Tapi tunggu dulu pemirsahhhh, Akhirnya si Joshua diajarin sebuah trik catur baru yang intinya mengalah untuk menang. Dan?Boooommm, peledakan di Washington DC yang direncanakan oleh Ripley berhasil di deaktifkan. Good ending.

Yah kalo bicara soal film yang menonjolkan teknologi komputasi, sebenarnya saya kurang cenderung pada Wargames, karena menurut saya ya kurang logis aja. Lho?Kenapa?Ya karena menurut saya secerdas-cerdasnya komputer, yang merancangnya pasti lebih tau cara untuk menon-aktifkan systemnya. But overall, it's a funtastic film for us, fasilkom next generations.

Berikut saya coba kasih beberapa teknologi yang ada di film ini beserta screenshootnya. Oiya, mohon buat yang copas tolong kasih sumbernya ya, karena ini murni ketikan dan pengamatan saya, pegel brayy. Kalo ga entar dimarahin pak ade lho... :P

1. Rangkaian Penyadap Sinyal Ponsel Sederhana.

Di scene-scene awal kita akan melihat adegan ini dimana si Will menyadap ponsel temannya hanya dengan sebuat alat sederhana yang dibuatnya sendiri. Yah, dia emang dari kecil udah diajarin banyak soal komputer ama bokapnya, maklum, gak kaya gue yang kecilnya diajarin ngerakit Bom, muahahahahaha.

2. Ripley Si Super Komputer

Nah ini dia antarmuka hardware si Ripley. Keistimewaan yang dimiliki Ripley adalah dia memiliki sebuah kecerdasan buatan yang membuatnya seolah-olah memiliki hak penuh atas apapun yang dilakukannya. Kecerdasan buatan saat ini juga sudah banyak digunakan pada teknologi robotik yang membuat software robot itu bisa belajar dari pengalaman melalui banyak sekali sensor. Soal super komputer juga udah ada banyak sekali di belahan dunia, biasanya digunakan untuk penelitian dan perhitungan yang rumit, tapi kayaknya belum ada teknologi superkomputer yang dibenamkan kecerdasan buatan di dalamnya.

3. Video Call Conference

Keliatan basi? Yah mungkin, teknologi ini udah anyak beredar sekarang. Lebih jelas bisa baca artikel tentang VoIP yang sekarang udah meluas fiturnya termasuk Video Call Converence.

4. Pengintaian Ber-basis Gaming

Ini mungkin lebih mengacu pada perpaduan hardware yang canggih dengan software yang ciamik. Dari sini lah si Repley bisa menghakimi seseorang itu teroris atau bukan. Game ini juga ditanami spyware yang bisa mengintai keadaan orang yang sedang memainkannya sekaligus menjadi jalan untuk menanamkan trojan untuk dapat mengendalikan komputer korban menjadi zombie. Huuu atuuuutttt.

5. Penguat Jaringan Sederhana

Nah kalo yang ini lebih ke penerapan teori jaringan. Jadi pas om Falken mau nyadap HT polisi pake alatnya, ternyata diluar jangkauan. Terus si akang Will membuat penguat sinyal sederhana pake bekas kaleng minuman. Teorinya sederhana, kaleng minuman berbahan alumunium yang salah satu sifatnya itu memfokuskan gelombang elektromagnet. Makanya kalo dimodem ada istilah pake anthena wajanbolic, yah kira-kira cara kerjanya sama kaya gitu.

6. (Jadul)  System Operasi dengan Disk, Semacam MS-DOS

 Joshua di operasikan oleh om Falken melalui OS berbasis disk Dos, bukan GUI seperti yang ada pada Ripley. Yah wajar karena emang 2 superkomputer ini beda era. Kuno vs Modern, ehehehehe.

7. Interface Dos Joshua

 Ini dia tampilan antarmuka jagoan kita, dede Joshua. Karena emang dia diciptakan beberapa taun yang lalu, systemnya masih sangat sederhana. Tapi Joshua merupakan yang tercanggih di zamannya bahkan melampaui beberapa zaman setelahnya. Interfacenya tanpa grafis, hanya berupa perintah seperti cmd atau terminal, namun dia dijalankan melalui perintah seperti sedang berbicara/chatting. Keren coyyy.

8. Hacking Activity : e-bomb

 Aktifitas ini terjadi saat Bang Will nyoba buat menghentikan Ripley. Sebenarnya ini bukan e-bomb, tapi cara kerjanya sama. Jadi karena permainan game yang di atur oleh Ripley tiba-tiba dimainkan oleh orang banyak (dengan tambahan hadiah jadi USD 1jt, siapa yg ga tergiur?), otomatis dia berusaha menghandle semuanya sehingga system menjadi overload dan mulai ga seimbang. Mirip ama e-bomb kan?yap, tapi ini karena systemnya sendiri, Will cuma memancing banyak orang supaya main game Ripley. Sama-sama bertujuan membuat system overload.

9. Hacking Activity : DDOS Attack

 Serangan DDOS yang ditujukan untuk Ripley itu dilakukan oleh Dennis, sohibnya Will. Tujuan serangan DDOS adalah mencoba untuk menumbangkan Bandwidth dengan berbagai cara mulai dari ping, hack ip, mengubah DNS dan sebagainya. Intinya berusaha membuat jaringan jadi overload.

10. Hacking Activity : game bomb (mungkin, hehe)

Ini merupakan aktivitas khas Joshua karena memang dirancang untuk melawan Ripley dengan modus adu game. Pemikiran super komputer memang sangat cepat, menyelesaikan banyak game berbasis logika dengan sangat cepat. AMAZING. Namun serangan itun dipatahkan oleh Ripley karena memang lebih pintar dalam menangani game.

Okay man, mungkin cuma segini aja rangkuman resensi film Wargames : The Dead Code dari saya. Semoga bermanfaat. Keep spirit and not nyontek. Budayakan orisinilitas.